PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS PASAR
Pasar adalah tempat dimana
pembeli dan penjual bertemu dan berfungsi, barang atau jasa tersedia untuk
dijual dan terjadi perpindahan hak milik. Pasar dalam arti sempit adalah tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli barang dan
jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang menyebabkan
transaksi dapat dilakukan tanpa mempertemukan penjual dan pembeli secara
langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti luas, yaitu proses interaksi
penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar.
Menurut William J.Stanton
mengemukakan bahwa pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Syarat-syarat terbentuknya pasar:
·
Terdapat penjual dan pembeli
·
Adanya barang atau jasa yang
diperjualbelikan
·
Terjadinya kesepakatan antara penjual dan
pembeli atau tawar menawar antara pembeli dn penjual
Ada tiga fungsi yang mendasar
pada keberadaan pasar, yakni :
·
Fungsi Distribusi maksudnya pasar berfungsi
mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi.
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen.
·
Fungsi Pembentukan Harga maksudnya pasar berfungsi
sebagai pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli.
·
Fungsi Promosi maksudnya pasar digunakan sebagai
ajang promosi. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan cara memasang
spanduk, membagikan brosur, membagikan sampel, dll.
Adapun pasar memeiliki peranan,
sebagai berikut :
·
Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
·
Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
·
Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
·
Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang
kebutuhan
·
Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan
sumber daya yang dimiliki
·
Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
·
Sebagai sumber pendapatan negara
1. Pasar Persaingan Sempurna diartikan
sebagai pasar dengan jumlah penjualan dan pembeli yang sangat banyak, sehingga
tidak ada satu pun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga.
Ciri-ciri Pasar
Persaingan Sempurna
·
Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan
pembeli.
·
Produk-produk homogen (persis sama).
·
Bebas keluar masuk pasar.
·
Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasr
secara sempurna.
·
Faktor-faktor produksi bergerak bebas.
·
Tidak ada campur tangan pemerintah.
Kelebihan dan kelemahan pasar
persaingan sempurna.
Berikut ini adalah kelebihan
pasar persaingan sempurna :
·
Pada pasar persaingan sempurna tidak tampak
kegiatan saling menyaingi antar pembeli.
·
Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan
harga dengan maksud merebut pasar, karena harga pasar adalah suatu yang harus
diterima masing-masing produsen.
·
Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapa
pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
·
Tidak mungkin
mengugah bentuk barang untuk membuat pasar karena adanya homogenitas
barang.
·
Informasi tentang pasar telah diketahui oleh
saingan usaha dan usaha untuk menyaingi perusahaan lainnya juga tidak menghasilkan
apa-apa, karena jumlah saingan sangat tidak terbatas.
·
Konsumen tidak perlu beradu tegang tentang
tawar-menawar harga barang karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.
Selain mempunyai beberapa
kebaikan, pasar persaingan sempurna mempunyai beberapa kelemahan sebagai
berikut :
·
Tidak mendorong inovasi di dalam pasar
persaingan sempurna teknologi dapar dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
·
Membatasi pilihan konsumen, karena barang yang
dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah seratus persen sama, sehingga membuat
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
·
Distribusi pendapatan yang tidak merata/tidak
seimbang.
2. Pasar Monopoli adalah suatu bentuk atau
jenis pasar yang hanya terdapat satu kekuatan atau satu penjual atau satu
perusahaan yang menguasai seluruh penawarannya. Pada pasar ini tidak ada pihak
lain yang dapat menyainginya, sehingga menjadi pure monopoly atau monopoli
murni. Perusahaan yang monopoli menghasilkan produk yang tidak diproduksi oleh
perusahaan lain, tidak ada pengganti yang mirip. Contoh pasar monopoli adalah
perusahaan negara, perusahaan minyak bumi serta gas alam dan lainnya.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Pasar monopoli
memiliki ciri-ciri yang sangat bertentangan dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh
pasar persaingan sempurna. Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai
berikut:
a) Di
dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual. Barang atau jasa yang
dihasilkan hanya dapat dibeli di pasar monopoli, tidak tersedia di tempat lain.
b) Jenis
barang yang diproduksi atau dijual tidak ada barang penggantinya,
nosubstituties yang mirip. Barang yang dihasilkan merupakan satu-satunya dan
jenis barang tersebut tidak dapat digantikan oleh barang lainnya.
c) Adanya
hambatan atau rintangan atau barriers bagi perusahaan baru yang akan masuk ke
dalam pasar monopoli. Hambatan ini merupakan faktor kuat mengapa pasar monopoli
terbentuk. Hambatan dapat berupa legalistas yaitu dibatasi oleh undang-undang,
hambatan teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang
sulit ditiru, atau hambatan modal yaitu perlunya modal besar dalam
memproduksi barang sejenis.
d) Pelaku
pasar monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun
demikian, Penjual ini tidak mempengaruhi harga dan output dari produk lain yang
dijual atau ditawarkan dalam perekonomian.
e) Sifat
monopolinya menyebabkan Perusahaan tidak memerlukan promosi atau iklan dalam
memasarkan produknya. Tidak ada barang alternatif atau penggantinya menyebabkan
pembeli terpaksa membeli hasil produksi dari perusahaan monopoli.
3. Pasar Monopolistis adalah pasar yang berada di antara dua
jenis pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Ciri-ciri Pasar Monopolistis
sebagai berikut :
·
Terdapat banyak penjual.
·
Barangnya berbeda corak.
·
Para pelaku pasar mempunyai sedikit kekuasaan.
·
Persaingan promosi penjualan sangat aktif.
Kelebihan Pasar Monopolistis,
sebagai berikut :
·
Kebebasan keluar masuk bagi produsen mendorong
produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
·
Banyaknya produsen di pasar memberikan
keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
·
Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen,
karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistis.
Sedangkan kelemahan pasar
monopolistis sebagai berikut :
·
Perusahaan dalam pasar monopilistis umumnya
berukuran kecil, sehingga kemampuan bekerja kurang efisien dalam memanfaatkan
sumber daya ekonomi dibandingkan dengan pasar monopoli.
·
Konsumen masih harus membayar harga berang yang
lebih tinggi dari biaya marginal (MC) untuk menghasilkan barang tersebut.
Sebaiknya, tenaga kerja dibayar hanya setinggi MC. Yang lebih rendah dari nilai
barang yang diproduksi (harga). Jadi, pasar ini mirip pasar monopoli tetapi
dalam derajat atau tingkat yang kecil.
4.
Pasar
Oligopoli secara sederhana Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari
beberapa penjual. Dalam ilmu ekonomi, pasar oligopoli didefinisikan sebagai
suatu bentuk pasar yang terdiri dari beberapa produsen atau penjual yang
menguasai penawaran biasanya terdiri dari 2 sampai 10 penjual.
ciri keterkaitan
yang khas pada dasar oligopoli adalah kebijakan penurunan harga barang oleh
suatu perusahaan cenderung akan diikuti oleh perusahaan lainnya. Hal ini tidak
terjadi ketika perusahaan lainnya menaikkan harga barangnya.
Tiap-tiap
perusahaan menetapkan kebijakan sendiri-sendiri, dan stiap kebijakan yang telah
dikeluarkan dari suatu perusahaan akan segera direspon oleh perusahaan lainnya,
seiap perusahaan berkeyakinan bahwa kebijakan dari suatu perusahaan akan
mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan lainnya.
Contoh pasar
oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja,
industri rokok, dan industri sabun mandi. Dalam perekonomian yang sudah maju,
pasar oligopoli banyak dijumpai karena didukung oleh teknologi yang sangat
modern.
Ciri-Ciri Pasar
Oligopoli :
Ciri-ciri pasar
oligopoli di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan menghasilkan barang standar dan
barang dengan jenis/corak beragam.
2.
Promosi melalui iklan secara terus-menerus.
3.
Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara
3 sampai 10 yang menjual produk subsitusi.
4.
Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang
menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya, hal ini karena perusahaan yang
ada dalam pasar hanya sedikit.
5.
Keputusan harga yang diambil oleh suatu
perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain.
PENGERTIAN DAN KONSEP – KONSEP PENDAPATAN
NASIONAL
Ø PERPUTARAN
RODA PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi suatu negara
biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni
seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan
ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada
tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan
dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi
berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami
pertumbuhan yang tinggi, terlepas
dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan
tersebut.
v GDP
Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga
konstan.
Pengeluaran Agregat (Aggregate
Spending)
Seperti diterangkan diatas bahwa
GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku
ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan
Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah
tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa.
Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
a. pengeluaran
konsumsi rumah tangga.
b. pengeluaran
invesatasi oleh pengusaha (bisnis).
c. pengeluaran
pemerintah.
d. permintaan
luar negeri.
Berikut akan diuraikan satu
persatu dari komponen Agregat Demand atau Agregat Spending tersebut.
·
Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari
permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan
jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan
penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan
output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap
pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi
dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods) seperti
mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa (services).
·
Pengeluaran Pemerintah
Dalam pengeluaran pemerintah
adalah semua pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan
dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam Anggaran
Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN). Barang dan jasa yang dibeli oleh
pemerintah tidak dihitung nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada
barang konsumsi karena barang dan jasa yang diproduksi oleh pemerinatah pada
umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun (transer of
payment) tidak dihitung dalam GDP karena pengeluaran tersebut bukan merupakan
pembelian terhadap barang atau jasa yang baru diproduksi.
·
Pengelauran Investasi
Investasi adalah tambahan
terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perobahan
persediaan (inventory changes). Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam
penambahan stok modal. Jadi investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan
kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dimasa mendatang. Contohnya
adalah pembelian barang investasi, peralatan, dan pembangunan rumah baru. Sewa
dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.
·
Permintaan Ekspor Bersih (Net Export)
Komponen terakhir dari GDP adalah
net export yaitu selisih antara export dan import (X – M). Export merupakan GDP
dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa yang diproduksi di dalam
negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau
dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan
import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara
asing.
Ø METODE
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga(RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam suatu periode, biasanya
selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat
kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
Ada 3 metode dalam menghitung
pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut :
1.
Metode
pendekatan produksi
Pendekatan produksi
adalah nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Metode ini
untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang
diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Nilai produsi
suatu menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh suatu sektor tersebut.
Ada 9 sektor
atau lapangan usaha terbagi dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1.
Sektor primer
a.
Pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan.
b.
Pertambangan dan penggalian.
2.
Sektor sekunder
a.
Industri pengolahan.
b.
Listrik, air dan gas.
c.
Bangunan
3.
Sektor tersier
a.
Perdagangan, hotel dan restoran.
b.
Pengangkutan dan telekomunikasi.
c.
Jasa lain-lain.
2.
Metode
pendekatan pendapatan
Pendekatan pendapatan
(income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh
dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi
sumbangan terhadap proses produksi.
Metode pendekatan
pendapatan adalah pendapatan nasional dari hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan yang diterima oleh pemilik factor produksi dalam suatu negara selama
satu tahun.
Pendekata ini
mengarah pada penerimaan atas penggunaan Faktor-faktor produksi. Faktor-faktor
produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing
faktor produksi akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda.
3. Pendekatan pengeluaran
Perhitungan pendapatan
nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagi sektor ekonomi, yaitu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negri pada periode tertentu.
Jenis pengeluaran
dari masing-masing pelaku terdiri dari belanja untuk konsumsi (C), belanja
untuk investasi (I) , belanja untuk pemerintah (G), ekspor(X) dan impor (M).
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar