Selasa, 23 Desember 2014

CARA MEMPENGARUHI ORANG LAIN UNTUK MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN YANG TERBAIK

Bagaimana cara anda dalam mempengaruhi orang lain untuk mengambil suatu keputusan yang menurut anda adalah yang terbaik ?
Dalam mengambil keputusan biasanya orang akan memperhatikan beberapa hal yang penting antara lain seperti pribadi, sosial, keluarga, budaya. Menurut saya untuk mempengaruhi seseorang agar dapat mengambil suatu keputusan yaitu dengan cara memberikan keyakinan kepada orang dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan sehingga mudah dimengerti oleh orang yang kita pengaruhi. Maka secara tidak langsung orang tersebut akan terpengaruh atau menimbang-nimbang lagi keputusan yang disarankan. Selain itu penyebutan nama juga sangat penting dalam proses mempengaruhi orang, karena secara tidak langsung orang yang kita panggil akan memperhatikan lawan bicaranya. Efek lainnya ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan kita.

Rabu, 17 Desember 2014

FAKTOR - FAKTOR YANG MENIMBULKAN KONFLIK

sebelumnya kita sudah membahas tentang konflik organisasi dan jenis-jenis konflik, selanjutnya kita akan membahas tentang penyebab atau faktor faktor yang dapat memicu munculnya konflik itu sendiri, menurut saya penyebab munculnya konflik karena ada perbedaan antar individu dan masih banyak lagi penyebabnya. langsung saja segera kita akan membahas faktor-faktor yang memicu munculnya konflik

Faktor - faktor yang menyebabkan konflik :

1.      Perbedaan individu (pendirian dan perasaan).

setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, karena dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika belajar kelompok di sekolah dan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, pasti didalam kelompok itu akan timbul konflik atau perbedaan pendapat, si budi bilang A, ani bilang B.


2.      Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.


3.      Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.


4.      Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada. 



Asumsi setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat 5 kecenderungan:
• Penolakan   : konflik menyebabkan tidak nyaman
• Kompetisi   : konflik memunculkan pemenang
• Kompromi  : ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi kerugian
• Akomodasi : ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
• Kolaborasi  : mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja bersama-sama.

REFERENSI :
http://angelarhesymaharani.blogspot.com/2010/10/faktor-penyebab-konflik.html

Selasa, 16 Desember 2014

KONFLIK ORGANISASIONAL DAN JENIS - JENIS KONFLIK

Konflik organisasi adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya.
Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, sebaliknya jika integrasi yang tidak sempurna akan menciptakan suatu konflik.

Menurut Robbin (1996),
Ø  konflik organisasi adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat  (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif  mau pun negatif.
Sedangkan menurut Killman dan Thomas (1978) ,
Ø  konflik merupakan kondisi ketidakbocoran  antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun hubungan dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.

Jenis – jenis konflik
Ada 5 jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1.   Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang perkerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.
2.    Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian. Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).
3.  Konflik antar individu dan kelompok, berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Contoh : seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.
5.   Konflik antar organisasi, timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.


Ø  Sumber-sumber utama penyebab konflik organisasi, yaitu:
1.      Perbedaan individu , yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan
2.      Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula
3.      Perbedaan kepentingan individu atau kelompok
4.      Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
5.      Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya

Ø  Teknik -teknik utama untuk memecahkan konflik organisasi
1.      Introspeksi diri
2.      Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat
3.      Identifikasi sumber konflik.

Kesimpulan :
Setiap masyarakat pasti mempunyai konflik masing – masing antar kelompok masyarakat, kelompok perkerjaan maupun anggota. Oleh sebab itu konflik dinilai wajar dalam bermasyarakat atau berkelompok. Konflik organisasi juga dapat dibilang sebagai cara menghancurkan atau menyingkirkan anggota lain. Timbulnya konflik dikarenakan adanya perbedaan antar individu atau kelompok. Konflik harus segera di pecahkan agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan salah satu cara memecahkan konflik adalah dengan mengintrospeksi diri apakah anda sudah benar atau tidak dalam bertindak, mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat dan mengidentifikasi sumber konflik atau mencari sumber konflik yang di pedebatkan.

Referensi
http://aero-7.blogspot.com/2012/12/konflik-organisasi.html
http://laisanurin.blogspot.com/2011/12/konflik-organisasi.html

NAMA : MEIDIANA MONICA
KELAS : 2KA15
NPM : 15113405