sebelumnya kita sudah membahas tentang konflik organisasi dan jenis-jenis konflik, selanjutnya kita akan membahas tentang penyebab atau faktor faktor yang dapat memicu munculnya konflik itu sendiri, menurut saya penyebab munculnya konflik karena ada perbedaan antar individu dan masih banyak lagi penyebabnya. langsung saja segera kita akan membahas faktor-faktor yang memicu munculnya konflik
Faktor - faktor yang menyebabkan konflik :
1. Perbedaan individu (pendirian dan
perasaan).
setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, karena dalam menjalani hubungan sosial, seseorang
tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika belajar kelompok di
sekolah dan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, pasti didalam kelompok
itu akan timbul konflik atau perbedaan pendapat, si budi bilang A, ani bilang B.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu
atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan
itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab
nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian
secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang
berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja
dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan
bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal
perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan
nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah
menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam
dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan
akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Asumsi setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat 5 kecenderungan:
• Penolakan : konflik menyebabkan tidak nyaman
• Kompetisi : konflik memunculkan pemenang
• Kompromi : ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi
kerugian
• Akomodasi : ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
• Kolaborasi : mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja
bersama-sama.
REFERENSI :
http://angelarhesymaharani.blogspot.com/2010/10/faktor-penyebab-konflik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar